Di
indonesia sekarang ini hampir tiap tahun banyak sekali lulusan lulusan SMA/SMK
yang masih menganggur. Mungkin kebanyakan orang akan bercita cita setelah lulus
trus kuliah, cari pekerjaan yang mapan, trus menikah. Tapi tidak akan segampang
itu.
setelah
kelulusan kelas 3 SMA dan SMK. euforianya pasti masih terasa.Tetapi mungkin
tidak berlama-lama, karena setelah itu masuk masa-masa kebingungan, mau kemana neh setelah tamat… Ketika masih SMA, hal ini mungkin
belum terpikirkan dengan jelas, karena masih terfokus untuk belajar
materi-materi pelajaran di sekolah dan juga tuntutan harus mencapai nilai
tertentu agar dapat lulus Ujian Akhir Nasional. Sekarang setelah lulus,
pertanyaan-pertanyaan itu semakin bergema dalam pikiran.
Ada beberapa pilihan yang mungkin terpikirkan dan yang dapat dipilih oleh adik-adik sekalian.
Ada beberapa pilihan yang mungkin terpikirkan dan yang dapat dipilih oleh adik-adik sekalian.
1. Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau kuliah.
Bagi sebagian orang
yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, biasanya sejak SMA sudah buat
rencana, akan kuliah dimana, di jurusan apa. Memilih untuk kuliah, pastinya
tidak mudah. pertama-tama, sebaiknya sesuaikan jurusan yang dipilih dengan
minat dan kemampuan adik-adik. Tidak perlu ikut-ikutan teman, karena teman
dekatnya ingin masuk Kedokteran, jadinya pengen kuliah kedokteran juga, padahal
selama ini mungkin adik-adik lebih suka mengutak-atik komputer. Jadi, pilihkan
jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat. Bila adik belum mengetahui apa
yang menjadi minat dan kemampuannya, mungkin dapat dibantu dari meminta
pendapat guru atau pilihlah jurusan yang banyak di butuhkan dalam dunia kerja.
Hal kedua dalam memilih melanjutkan kuliah ini, pertimbangkan juga Perguruan
Tinggi yang akan dimasuki, bagaimana akreditasinya, bagaimana mutu
dosen-dosennya, bagaimana lingkungan kampusnya, fasilitasnya, citranya di mata
masyarakat. Di dalam dunia kerja biasanya jurusan dan universitas banyak
menjadi bahan pertimbangan pada saat mencari pekerjaan. Hal ketiga, bahwa
Indonesia mengenal jalur pendidikan diploma dan pendidikan sarjana. Pendidikan
Diploma biasanya fokus pada skills, jadi lebih banyak mengasah keterampilan
kerja dan biasanya lebih siap pakai ketika terjun ke dunia kerja nantinya.
Pendidikan Sarjana fokus pada pengembangan keilmuannya, jadi akan lebih banyak
mikir dan menganalisa konsep. Hal ke-empat yang menjadi pertimbangan tentunya
adalah biaya. Hal ke-lima yang dapat dipertimbangkan, apakah akan kuliah diluar
kota atau di dalam kota, atau apakah tetap tinggal dengan orangtua atau pergi
merantau. Mungkin saja jurusan yang adik ingin pilih tidak terdapat di
universitas yang ada di kota adik sehingga harus pergi merantau.
2. Pilihan yang kedua adalah
bekerja
Hal ini mungkin
dipilih setelah melihat kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi, atau mungkin karena keinginan adik sendiri
agar segera mandiri secara ekonomi. Untuk pilihan ini, pertimbangkan lapangan
kerja yang tersedia. Mengingat lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan SMA atau
SMK sangat sedikit sekali. Karena itu, perlu melihat lapangan kerja seperti apa
yang menerima lulusan SMA/SMK. Biasanya yang masih menerima perusahaan swasta
adalah untuk posisi Customer Service, Office Boy, Cleaning Service, dan
Administrasi. Bagi adik-adik lulusan SMK, biasanya lebih sesuai dengan jurusan
SMK-nya, contohnya lulusan SMK Otomotif dapat bekerja di bengkel-bengkel motor
atau mobil.
3. Pilihan yang ketiga adalah menikah
Di
beberapa daerah di Indonesia, masih sering kita jumpai bahwa anak-anak perempuan
tamat SMA hanya menunggu ‘dilamar’. Namun, tentunya menikah bukanlah pilihan
yang bijaksana, karena menikah menuntut kematangan emosi, sosial, psikologis
mengingat tanggungjawab yang akan dipikul sebagai individu yang menikah juga
akan besar sekali.
4. Pilihan yang ke-empat adalah menganggur
Sebenarnya pilihan
yang terakhir ini tidak dapat dianggap sebagai sebuah pilihan. Namun seringkali
terjebak dalam pilihan tersebut karena tidak ada biaya untuk kuliah, tidak ada
kesempatan atau peluang untuk bekerja, dan mau menikah juga tidak ada dana atau
tidak ada orang yang hendak dinikai
Tidak
semua siswa SMA/SMK/MA tahu mau kemana setelah lulus nanti. Sebagian diantara
mereka hanya ikut-ikutan temannya saja. Ada yang mau kuliah walaupun belum tahu
juga mau kuliah dimana dan masuk jurusan apa. Sebagian lagi ingin langsung
bekerja saja. Alasannya karena tak ada biaya untuk kuliah. Sepertinya pilihan
bagi anak SMA cuma dua, kalo nggak kuliah ya kerja.
Padahal
masih ada lagi alternatif lain yang bisa dilakukan oleh para pelajar setelah
lulus sekolah. Alternatif itu diantaranya adalah:
1. Kursus
Tujuan kursus adalah meningkatkan keterampilan teknis yang siap pakai. Jadi kursus lebih banyak praktek daripada teori. Bahkan sering dilengkapi dengan magang atau praktek kerja. Jenis kursus yang bisa ditempuh pun banyak dengan biaya dan fasilitas yang bervariasi.
Bagi
mereka yang suka komputer bisa kursus desain grafis supaya bisa merancang logo,
desain kaos, banner dan sebagainya. Bisa juga bikin komik atau film
kartun kalau kursus animasi 3 dimensi. Merancang website keren dipelajari di
kursus desain web.
Buat
yang suka mode ikutan aja kursus desain fashion, kamu bisa jadi desainer top. Kursus
menjahit atau memasak pun bukan hal tabu untuk diikuti. Banyak penjahit bagus
bisa berpenghasilan tinggi dengan membuka usaha menjahit di rumah. Begitu juga
dengan koki atau chef yang bisa menyajikan masakan enak, bisa buka usaha
sendiri atau kerja di restoran ternama.
Masih
banyak jenis kursus lainnya. Sesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki. Pada umumnya biaya kursus lebih
murah daripada kuliah. Waktunya pun lebih singkat. Ilmu dan keterampilan yang
didapatkan bisa langsung diterapkan untuk melamar kerja atau buka usaha.
2. Buka Usaha Sendiri
2. Buka Usaha Sendiri
Mungkin masih jarang di negara kita, lulus sekolah terus berwirausaha alias punya bisnis sendiri. Padahal ini bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Kalau punya orangtua pengusaha, biasanya anak akan mudah mengikuti jadi pengusaha. Sayangnya sebagian besar orangtua berharap anaknya jadi pekerja.
Banyak usaha yang bisa dilakukan oleh
anak muda. Orang sering menyebut modal uang sebagai kendala, padahal semestinya
tidak. Untuk memulai usaha hanya perlu 1M yaitu MAU. Kalau ada kemauan pasti
ada jalan. Modal uang bisa dicari dari keluarga sendiri atau pinjam sana sini.
Tidak semua usaha perlu modal uang besar untuk memulainya.
Buka usaha bisa disesuaikan dengan
minat atau hobi yang kita miliki. Mungkin yang suka ngoprek motor bisa bikin bengkel. Bikin warnet dan game online, buka
distro, kios pulsa, cafe atau warung makan, dan sebagainya. Jangan gengsi jadi
pengusaha karena statusnya yang masih dianggap kurang keren di mata masyarakat.
Padahal kalo mau kaya mestinya jadi pengusaha.
3. Pekerja Mandiri
Pekerja mandiri artinya kita bekerja untuk diri kita sendiri. Tanpa ada atasan dan bawahan. Lulusan SMA bisa mengajar les privat untuk anak SD atau SMP. Tentu kita harus tahu dan menguasai bahan pelajaran apa saja yang dipelajari oleh anak-anak. Tidak perlu modal hanya perlu mencari murid di sekitar tempat tinggal. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur ke sekolah terdekat atau ke rumah-rumah yang punya anak usia sekolah.
Bagi
mereka yang punya kemampuan desain web bisa menerima order pembuatan website.
Order bisa diterima secara online maupun offline. Cukup dengan modal komputer
dan koneksi internet anda bisa mulai bekerja sendiri. Promosi bisa dilakukan
melalui media online dengan membuat website, blog atau menyebarkan informasi di
media sosial.
Jagoan
olahraga bisa menjadi pelatih untuk anak-anak. Caranya sederhana kita bisa
bekerjasama dengan pemilik lapangan futsal, lapangan bola, bulutangkis dan
semacamnya. Kita akan membuat klub olahraga untuk anak-anak dengan latihan
rutin. Tiap anak yang ikut dikenakan iuran bulanan. Sistem usahanya dengan
format bagi hasil untuk kita sebagai pelatih dan pemilik lapangan.
Ada
banyak pilihan yang tersedia ketika seseorang telah menyelesaikan pendidikan
SMA atau SMK. Namun yang paling penting adalah bagaimana agar sebagai pribadi,
kita tetap memiliki karya dan produktif. Jika lapangan kerja tidak tersedia,
tidak ada dana untuk menikah, tidak ada biaya untuk kuliah, jangan pernah
berkecil hati, mungkin dapat dipikirkan untuk berwirausaha. Tiap orang
diberikan Tuhan talenta dan karunia yang sebenarnya dapat diasah dan
dikembangkan. Banyak juga orang-orang sukses di negeri ini bahkan di dunia ini
yang tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi menjadi orang yang sukses. Hal
ini terjadi karena ia mengasah potensinya, keterampilannya, jeli melihat
kesempatan dan peluang yang ada. Selain itu yang tidak kalah penting adalah
kita harus membentuk diri kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah
menyerah sehingga apapun tantangan yang ada, kita tetap melangkah. Meski
kegelapan di sekeliling kita, tapi pasti ada seberkas cahaya yang akan menuntun
kita melangkah menggapai masa depan. So, jangan ada kata
menyerah ya.., kita minta hikmat dari Tuhan, minta pimpinan Tuhan, kita
berjuang terus, berusaha terus, maka semua impian dan harapan kita pasti akan
tercapai. Persiapkan diri dari sekarang, pilihan ada di tangan anda…
No comments:
Post a Comment